Siapa yang tak kenal gedung sate? Bangunan yang terletak tepat di depan gasibu dengan ciri khasnya berupa ornamen tusuk sate pada menara sentralnya telah lama menjadi penanda atau ikon Kota Bandung yang tidak saja dikenal masyarakat di Jawa Barat, namun juga seluruh Indonesia. Ciri tusuk sate yang dimiliki oleh Gedung ini memiliki cerita tersendiri yang cukup unik. Ornamen enam tiang dengan bulatan berbentuk mirip tusuk sate yang ditempatkan pada puncak atap tumpak merupakan perlambang biaya pembangunan Gedung yang kala itu menghabiskan biaya enam juta Gulden.
Gedung Sate pada Zaman kolonial Belanda dikenal dengan nama bangunan Gouvernements Bedrijiven yang disingkat dengan GB, artinya pusat instansi pemerintahan. Awal pembangunannya dimulai dengan peletakan batu pertama pada tanggal 27 Juli 1920, oleh Johanna Catherina Coops, putri sulung Walikota Bandung kala itu yang bernama B. Coops. Ia didampingi oleh Petronella Roeslofsen yang mewakili Gubernur Jendral di Batavia.
No comments:
Post a Comment