Tentang Hotel La Fasa

UMUM :

Hotel La Fasa mengutamakan kebersihan, kenyamanan dan keramahtamahan dengan suasana yang asri yang membuat anda merasa menginap dirumah sendiri.

LOKASI :

Lokasi sangat strategis karena berada di daerah kampus seperti IPDN/Institut Pemerintahan Dalam Negeri; UNPAD/Universitas Pajajaran; IKOPIN/Institut Koperasi Indonesia dan UNWIM/Universitas Winaya Mukti.

Mudah dicari karena terletak dipinggir jalan Raya Jatinangor 54 Jatinangor, Sumedang - 45363 (depan kampus IPDN/Institut Pemerintahan Dalam Negeri), telepon/facsimile 022 – 7781515 yang menghubungkan kota Bandung – Cirebon. Sangat gampang dicapai karena memerlukan waktu hanya 5 menit dari pintu tol Cileunyi. Transportasi umum disekitar Jatinangor dan ke/dari kota Bandung ada beberapa pilihan dan tersedia cukup banyak.

FASILITAS :

Menyediakan 33 kamar yang terdiri dari Family, Deluxe, Superior dan Standard dengan fasilitas AC/Air Conditioner, kipas angin, Air panas, TV Satelit Parabola, Breakfast.

KETENTUAN YANG BERLAKU :

1. Tidak menerima tamu short time

2. Dilarang menerima tamu lain jenis yang bukan muhrim (suami/istri) di kamar.

3. Dilarang membawa senjata tajam, minuman keras, hewan peliharaan dan berjudi.


Datang dan tinggalah bersama kami, terima kasih

Hormat kami,



Masak Telor di Kawah Domas??



Gambaran Umum
Meskipun jaraknya hanya sekitar 1,2km dari Kawah Ratu - Tangkuban Perahu, objek wisata Kawah Domas nampaknya tidak begitu ramai dikunjungi wisatawan. Mungkin papan penunjuk objek wisata ini kurang besar sehingga luput dari pengamatan pengunjung, atau dikarenakan pengunjung diharuskan berjalan kaki terlebih dahulu melewati pepohonan hutan yang rindang dengan jalan yang curam menurun sehingga sebagian pengunjung lebih memilih untuk mengabaikannya.

Jarak 1,2 km tentunya bukanlah jarak yang cukup jauh. Namun curamnya jalan menjadikan sebagian orang tentu berpikir ulang saat akan kembali dengan jalur yang mendaki dan bisa dipastikan bakal menguras tenaga dan nafas. Padahal pengunjung tidak perlu kuatir kecapekan atau kehabisan nafas karena terdapat jalan lain yang lebih rata untuk kembali ke jalan aspal(umum) dengan angkutan umum yang siap mengantar pengunjung kembali ke Kawah Ratu. Atau dengan kendaraan pribadi, pengunjung bisa pula langsung menuju ke pintu masuk kawasan wisata ini yang terletak di bagian bawah dari objek wisata kawa ratu. Panduan arah-nya adalah saat perjalanan pulang pengunjung mengambil belokan kiri saat berada di persimpangan dekat areal parkir luas.


Meskipun bernama kawah, namun pemandangan yang ada tidaklah menyerupai kawah seperti hal-nya Kawah Ratu maupun Kawah Upas. Secara umum, pemandangan yang ada di lokasi ini berupa longsoran tebing-yang berwarna putih. Di beberapa bagian tebing terlihat berwarna kuning, tepatnya pada rongga-rongga yang mengeluarkan asap belerang. Bau belerang cukup kuat dilokasi ini namun tidak terlalu menggangu penciuman. Teriknya matahari saat siang, nampaknya kunjungan sore atau pagi hari lebih disarankan untuk bisa menimati objek wisata ini.


Memang objek wisata ini tidaklah se-"panoramik" Kawah Ratu yang memiliki pemandangan yang sangat mengesankan, namun setidaknya di Kawah Domas pengunjung bisa menemui sebuah sumber mata air panas yang tak henti-hentinya menggelegak/bergolak, siang-malam. Sebuah kubangan air kecil juga bisa dijumpai disini, tempat dimana pengunjung bisa merendamkan kaki menikmati hangatnya air berkapur yang dipercaya bisa menghilangkan berbagai penyakit kulit.


Tak hanya merendam kaki, pengunjung juga ditawari telur untuk direbus secara langsung pada air yang bergolak itu. Tidak membutuhkan waktu yang lama untuk menunggu hingga telur matang karena waktu yang diperlukan tentulah sama dengan saat kita merebus telur didalam air yang sudah mendidih, hanya saja perbedaan terletak pada cara memasaknya. Cara masak telur cukup unik, telur yang ada terlebih dahulu dibungkus dengan kantung plastik untuk kemudian diikat dengan tali baru kemudian diletakkan ke dalam air yang bergolak dengan bantuan sebatang tongkat kayu. Entah bagaimana rasa telur yang direbus pada air kawah yang mendidih itu, tapi selama plastiknya tidak bocor, mestinya tidak akan ada bedanya dengan telur yang biasa kita masak dirumah. Sayang sekali waktu itu entah kenapa tidak ada niatan saya untuk mencobanya.


No comments:

Post a Comment