Jalan menuju lokasi Bekol kecil dan beraspal tipis tetapi masih layak untuk mobil sedan, sebaiknya SUV atau Kijang. Masalah utama yang klasik dinegara kita ini, sebagaimana yang sering kita rasakan adalah kita bisa membangun tetapi kurang trampil dalam memelihara apa yang telah dibangun. Menurut keterangan pengawas hutan, banyak sekali naturalist (atau enthusiast naturalist), birds watcher dari manca negara, bahkan researchers yang datang kesana, jadi taman nasional ini boleh dibilang sudah mendunia namanya, sebaiknya sarana dan prasarananya ditata dengan baik pula. Pantai Baha juga konon merupakan pantai yang baik untuk surfing, tetapi fasilitasnya yang membuat orang enggan datang kesana, karena sangat tidak memadai.
Di-Bama fasilitasnya cukup memprihatinkan kalau tidak mau dikatakan menyedihkan, sebaiknya kalau mau menginap di-Bekol saja. Disitu ada guest house dengan 2 kamar dengan fasilitas yang sangat "basic", dengan harga Rp 35.000.- per kepala, dilengkapi dengan toliet jongkok dan bak mandi (gebyar-gebyur) dan kamarnya dijamin bocor kalau hujan dan kita disibukkan untuk mengatur ulang letak tempat tidur supaya tidak kebasahan. Ruang tamu ternyata lebih bebas dari bocor, sehingga tidur disofa panjang lebih tidak dipusingkan oleh bocornya air hujan. Kompor gas bisa disewa dan sebaiknya membawa makanan sendiri karena tidak ada fasilitas untuk makan, disamping jangan lupa membawa baik penyemprot nyamuk maupun cream anti nyamuk. Para pengawas sangat ramah-ramah dan bersedia mengantar kita kemanapun kita mau, dengan catatan fisik cukup memadai.
Kondisi udara yang steamy dengan kadar humidity sekitar 95 persen, menyebabkan keringat bercucuran tak henti-henti, seperti kehujanan. Karena musin penghujan, maka tetumbuhan dan air sangat berlimpah-ruah, sehingga para penghuni taman seperti Banteng dan Kerbau Liar memilih masuk kepedalaman taman dari pada bertatap muka dengan para pengunjung. Beberapa kelompok Rusa, Merak, Ayam Hutan dan beburungan lainnya bisa dinikmati. Pagi jam 5 menuju obversation tower/penara pengawas dan indahnya minta ampun sehingga sejenak kita melupakan hal-hal yang mendasar dan bocor-bocor di guest house. Keterangan yang diberikan oleh para pengawas hutan, predator utama ditaman nasional itu adalah Anjing Hutan (Ajak) yang bertanggung jawab atas menurunnya populasi baik Banteng, Kerbau Liar maupun Rusa.
jual viagra
ReplyDeleteviagra asli
obat kuat viagra
viagra jakarta
obat kuat jakarta
pil biru
toko viagra
viagra usa
viagra original
obat viagra
obat kuat viagra
viagra asli
toko viagra
viagra
viagra asli
jual viagra
jual obat kuat viagra asli